KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya kami menyelesaikan makalah. Adapun maksud
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan
Profesional pada Politeknik Kesehatan Banten Jurusan Keperawatan Tangerang.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan kelemahan. Maka dari itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang konstruktif dari pembaca, untuk membangun perbaikan makalah
ini.
Dalam kesempatan yang baik ini, kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1.
Ema
Hikmah, S.Kp, M.Kes selaku Pembimbing Mata Kuliah Keperawatan Profesional
2.
Kedua
orang tua yang memberikan motivasi kepada penyusun dalam studi di Politeknik
Kesehatan Banten Jurusan Kepeawatan Tangerang ini
3.
Rekan-rekan,
orang tua dan semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini besar
manfaatnya bagi pembaca umumnya dan bagi kami khususnya. Amin …….
Tangerang, September 2012
Penyusun
i
DAFTAR
ISI
Kata pengantar.......................................................................................
i
Daftar isi.................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................... 1
A.
Latar Belakang............................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah......................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan........................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................... 3
A.
Definisi.............................................................................................. 3
B.
Klasifikasi Praktek
Keperawatan....................................................... 4
C.
Ciri – ciri Standar Praktek
Keperawatan........................................... 5
D.
Tipe Standar Keperawatan................................................................ 5
E.
Tujuan Standar Praktek Keperawatan............................................... 6
F.
Manfaat Praktek Keperawatan.......................................................... 7
G.
Metode dan
Implementasi Standar Praktek Keperawatan................ 8
H.
Pengembangan Standar
Keperawatan............................................. 10
BAB III PENUTUP............................................................................. 12
A.
Kesimpulan....................................................................................... 12
B.
Saran ........ 12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
iii
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keperawatan
hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan kemanusiaan,
oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial. Keperawatan
memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan
penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan ners dan klien
harus dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya. Penerimaan dan
pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat
professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di
Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan
kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh
– sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan
berkepentingan.
Dalam kaitannya dengan
tanggungjawab utama dan komitmen tersebut di atas maka PPNI harus memberikan
respon, sensitive serta peduli untuk mengembangkan standar praktek keperawatan.
Diharapkan dengan pemberlakuan standar praktek keperawatan di Indonesia akan
menjadi titik inovasi baru yang dapat digunakan sebagai : pertama falsafah
dasar pengembangan aspek – aspek keperawatan di Indonesia, kedua salah satu
tolak ukur efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan dan ketiga
perwujudan diri keperawatan professional.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan praktek keperawatan ?
2.
Bagaimana klasifikasi standar praktek keperawatan ?
3.
Apa ciri – ciri standar praktek keperawatan ?
4.
Bagaimana tipe standar praktek keperawatan ?
5.
Apa tujuan praktek standar keperawatan ?
6.
Apa manfaat praktek keperawatan ?
7.
Bagaimana metode dan implementasi standar keperawatan ?
8.
Bagaiman pengembangan standar keperawatan ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umum
Mahasiswa
diharapkan mampu memahami tentang standar praktek keperawatan profesional
2.
Tujuan Khusus
Mahasiswa
diharapkan mampu :
·
Memahami definisi
standar praktek keperawatan
·
Memahami klasifikasi
standar praktek keperawatan
·
Memahami ciri – ciri
standar praktek keperawatan
·
Memahami tipe standar
praktek keperawatan
·
Memahami tujuan
standar keperawatan
·
Memahami manfaat
praktek keperawatan
·
Memahami metode dan
implementasi standar keperawatan
·
Mengetahui
pengembangan standar keperawatan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Menurut (Gillies, 1989,h.121), standar adalah suatu pernyataan diskriptif
yang menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur,
proses dan hasil. Sedangkan menurut (ANA,1992,hl.1), standar merupakan pernyataan yang mencakup
kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek keperawatan profesional. (Sumber : Khotimah, Standar Praktek Keperawatan, https://sites.google.com/site/stikeshusada/ikd-1/standar-praktek-keperawaan)
Menurut
(Lokakarya Keperawatan Nasional tahun 1983), keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif (dikutip oleh Priharjo, 1995).
Pelayanannya juga ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat, baik
sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia. (Sumber : Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2009). Fundamental of Nursing. Seven
Edition.)
Menurut ( Gillies, 1989, h. 121), standar praktek keperawatan adalah suatu
pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan
keperawatan yang diberikan untuk klien. (Sumber : . (Sumber : Khotimah, Standar
Praktek Keperawatan, https://sites.google.com/site/stikeshusada/ikd-1/standar-praktek-keperawaan)
Jadi dapat
disimpulkan, bahwa standar praktek keperawatan adalah batas ukuran baku minimal
yang harus dilakukan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Karena
keperawatan telah meningkat kemandiriannya sebagai suatu profesi, sejumlah
standar praktek keperawatan telah ditetapkan. Standar untuk praktek sangat
penting sebagai petunjuk yang obyektif untuk perawat memberikan perawatan dan
sebagai kriteria untuk melakukan evaluasi asuhan ketika standar telah
didefinisikan secara jelas, klien dapat diyakinkan bahwa mereka mendapatkan
asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi, perawat mengetahui secara pasti
apakah yang penting dalam pemberian askep dan staf administrasi dapat
menentukan apakah asuhan yang diberikan memenuhi standar yang berlaku.
B. Klasifikasi Praktek Keperawatan
a.
Perawat dan pelaksana praktek
keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan
melaksanakan standar praktek keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai
dengan standar pendidikan Keperawatan. Perawat sebagai anggota profesi, setiap
saat dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standart profesi keperawatan.
b.
Nilai-nilai pribadi dan praktek
profesional
Adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada
ruang lingkup praktek keperawatan dan bidang teknologi medis akan mengakibatkan
terjadinya peningkatan konflik antara nilai-nilai pribadi yang memiliki perawat
dengan pelaksana praktek yang dilakukan sehari-hari selain itu pihak atasan
membutuhkan bantuan dari perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan
tertentu, dilain pihak perawat mempunyai hak untuk menerima atau menolak tugas
tersebut sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.
C. Ciri – ciri Standar Praktek Keperawatan
Standar praktek keperawatan ini
digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasien sebagai fokus utamanya.
Praktek keperawatan profesional
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Otonomi dalam pekerjaan
2. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
3. Pengambilan keputusan yang mandiri
4. Kolaborasi dengan disiplin lain
5. Pemberian pembelaan
6. Memfasilitasi kepentingan pasien
D. Tipe Standar Keperawatan
Dua
kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah standar asuhan (standar of care) atau pertanyaan yang
menguraikan level asuhan yang akan diterima oleh pasien,dan standar praktek. (standar of practice) atau harapan terhadap kinerja perawat dalam memberikan
standar asuhan . Aktifitas pemantaan dan evaluasi memastikan bahwa level
perawatan pasien dan kinerja perawat telah dicapai dengan baik. Dua macam
kinerja ini di rancang untuk mendukung perawat dalam praktek sehari-hari dengan
menyediakan suatu sruktur untuk praktek tersebut dan untuk membantu perawat
dalam mengidentifikasi kontribusi keperawatan dalam perawatan pasien.
1.
Standar praktek
Standar
praktek meliputi kebijakan (police),
uraian tugas (job deskription), dan
standar kinerja (performance standar).
Ia menuntun perawat dalam melaksanakan perawatan pasien. Ia juga menetapkan
level kinerja yang perlu diperlihatkan oleh perawat untuk memastikan bahwa
standar asuhan akan dicapai dan menggambarkan definisi institusi tentang apa
yang dapat dilakukan oleh perawat. Kebijakan menetapkan sumber-sumber atau
kondisi yang harus tersedia untuk menfasilitasi pemberian asuhan.
Uraian
tugas mencerminkan kompetensi, pendidikan, dan pengalaman yang diperlukan bagi
semua staf yang memiliki peran atau posisi sebagai perawat. Sedangkan standar
kinerja diturunkan dari uraian tugas dan menyediakan ukuran untuk mengevaluasi
level perilaku perawat yang didasarkan atas pengetahuan, ketrampilan, dan
pencapaian aktifitas kemajuan profesional.
2.
Standar Asuhan
Standar
asuhan meliputi prosedur, standar asuhan genetik, dan rencana asuhan (care plans). Mereka merupakan alat untuk
memastikan perawatan pasien yang aman dan memastikan hasil yang berasal dari
pasien ini. Prosedur adalah urain tahap pertahap tentang bagaimana melakukan
keterampilan psikomotor dan bersifat orientasi tugas. Protokol meliputi lima
kategori utama: manajemen pasien dengan peralatan invasi, manajemen pasien
dengan peralatan non invatif; manajemen status fisiologis dan psikologis; dan
diagnosa keperawatan tertentu. Standar asuhan genetik menguraikan harapan
asuhan minimal yang disediakan bagi semua pasien diamanapun pasien dirawat.
Rencana asuhan dibuat dan biasanya mempunyai hubungan dengan diagnosa medis
pasien dan diagnosa keperawatan pasien.
E. Tujuan Standar Praktek Keperawatan
Standar praktek
keperawatan mempunyai tujuan umum untuk meningkatkan asuhan atau
pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha
pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan berguna bagi :
1.
Perawat
Pedoman membimbing perawat dalam menentukan tindakan
keperawatan yang dilakukan terhadap klien.
2.
Rumah sakit
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan
keperawatan di rumah sakit.
3.
Klien
Perawatan yang tidak lama, biaya yang ditanggung
keluarga menjadi ringan.
4.
Profesi
Alat perencanaan mencapai target dan sebagai
ukuran evaluasi.
5.
Tenaga kesehatan lain
Mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain
sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama dengan baik.
F. Manfaat
Praktek Keperawatan
1.
Praktek Klinis
Memberikan
serangkaian kondisi untuk mengevaluasi kualitas askep dan merupakan alat
mengukur mutu penampilan kerja perawat guna memberikan feeedback untuk perbaikan.
2.
Administrasi Pelayanan Keperawatan
Memberikan
informasi kepada administrator yang sangat penting dalam perencanaan pola staf,
program pengembangan staf dan mengidentifikasi isi dari program orientasi.
3. Pendidikan Keperawatan
Membantu
dalan merencanakan isi kurikulum dan mengevaluasi penampilan kerja mahasiswa.
4. Riset Keperawatan
Hasil
proses evaluasi merupakan penilitian yang pertemuannya dapat memperbaiki dan
meningkatkan kualitas askep.
5. Sistem Pelayanan Kesehatan
Implementasi
standar dapat meningkatkan fungsi kerja tim kesehatan dalam mengembangkan mutu
askep dan peran perawat dalam tim kesehatan sehingga terbina hubungan kerja
yang baik dan memberikan kepuasan bagi anggota tim kesehatan.
G. Metode dan
Implementasi Standar Praktek Keperawatan
Metode yang digunakan untuk menyusun standar keperawatan, yaitu:
1.
Proses Normatif: Standar
dirumuskan berdasarkan pendapat ahli profesional dan pola praktek klinis
perawat di dalam suatu badan/institusi tertentu.
2. Proses Empiris: Standar dirumuskan berdasarkan hasil penilitian dan
praktek keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Hubungan Standar dan Legislasi
Legislasi diperlukan untuk menopang, melaksanakan, membina
dan memberi pemantauan Standar Praktek Keperawatan untuk melindungi pasien dan
perawat.
Lisensi Praktik
Badan yang berwenang memberikan lisensi berhak dan
bertanggung jawab terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh praktisi
yang melakukan pelanggaran etis. Hukum atau undang-undang tidak
mengidentifikasi mutu kinerja, akan tetapi akan menjamin keselamatan
pelaksanaan standar praktik keperawatan secara minimal.
Undang-Undang kesehatan RI No.23 tahun 1992, Bab V Pasal 32 ayat 2 dan
3 menyebutkan:
Ayat 2:
Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan
pengobatan dan atau perawatan.
Ayat 3:
Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggung jawabkan.
Isi undang-undang tersebut, dapat diartikan bahwa lisensi sangat
diperlukan oleh perawat profesional dalam melakukan kegiatan praktik secara
brtanggung jawab. Pengertian lisensi adalah kegiatan administrasi yang
dilakukan oleh profesi atau departemen kesehatan berupa penerbitan surat ijin
praktek bagi perawat profesional diberbagai tatanan layanan kesehatan. Lisensi
diberikan bagi perawat sesuai keputusan menteri kesehatan RI
No.647/Menkes/SK/IV/2000 tentang registrsi dan praktik perawat.
Whasington State Nursing Practice Act(The State Nurses Association) menyatakan bahwa orang yang terdaftar
secara langsung bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap individu untuk
memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas. American nurse Association(ANA) membuat pernyataan yang sama dalam
undang-undang lisensi institusional menjadi lisensi individual, keperawatan
secara konsisten dapat mempertahankan:
1)
Asuhan keperawatan yang
berkualitas, baik sesuai tanggung jawab maupun tanggung gugat perawat yang merupakan
bagian dari lisensi profesi.
2) Bila perawat meyakini bahwa profesi serta kontribusinya terhadap asuhan
kesehatan adalah penting, maka mereka akan tampil dengan percaya diri dan penuh
tanggung jawab.
UU Praktek Keperawatan
Setiap negara bagian dan provinsi mendefinisikan sendiri cakupan
praktek keperawatan, tetapi sebagian besar memiliki aturan yang serupa. Definisi
tentang praktek keperawatan dipublikasikan oleh ANA pada tahun 1955 mencakup
beberapa definisi yang mewakili cakupan praktek keperawatan sebagaimana
didefinisikan dalam sebagian besar negara bagian dan provinsi. Namun demikian
pada dekade terakhir beberapa negara bagian merevisi UU praktek keperawatan
mereka untuk menggambarkan pertumbuhan otonomi dan meluasnya peran keperawatan
dalam praktek keperawatan.
H. Pengembangan Standar Keperawatan
Dalam menata standar dibutuhkan
pertimbangan-perimbangan kerangka kerja yang akan digunakan dan berbagai
komponen agar standar terpenuhi, selanjutnya dipertimbangkan siapa yang menata
standar dan bagaimana proses tersebut dikoordinasikan.
Kerangka kerja yang lazim dalam penataan standar, yaitu :
1)
Donabedian
Model – Struktur, proses, hasil
2)
Proses
model “crossby”
3)
Model
kualitas enam dimensi “Maxwell
4)
Model
“Criteria Listing”(Crossby, 1989 dan Maxwell, 1984).
Standar keperawatan secara luas menggunakan dan mengadopsi kerangka kerja
Model Donabedian yang dipadukan dengan berbagai konsep keperawatan.
Standar harus tersedia diberbagai tatanan dengan bermacam-macam
pengertian dan persyaratan, namun essensial bagi setiap operasional pelayanan
kesehatan. Keperawatan profesi yang paling responsive dalam menata standar
karena banyak hal-hal yang berperan penting dalam asuhan pasien yang tidak
disentuh (intangibles). Oleh karena
itu dalam pengembangan standar keperawatan membutuhkan pengertian yang sangat
mendasar tentang hakekat keperawatan sebagai persyaratan awal, harus
diidentifikasi dengan jelas pengertian multifokal tujuan keperawatan.
Selanjutnya perlu diidentifikasi hasil asuhan pasien / klien – hasil yang
diharapkan menjadi standar asuhan, kemudian performance kinerja perawat
professional berorientasi pada proses keperawatan – menjadi stanar praktek dan
berpotensial tidak merugikan – struktur pengelolaan menjadi standar biaya /
anggaran. Persyaratan awal diatas tadi untuk menentukan hasil yang spesifik dan
kaitannya dengan proses keperawatan dan hasil yang diharapkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan standar praktek
keperawatan di Indonesia merupakan tanggung jawab PPNI karena tekanan dan
tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan makin tinggi.
Pengertian standar sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai. Dalam
pengembangan standar dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar keperawatan.
Tujuan dan manfaat standar
keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam
pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim
sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar
bagaimana proses pengembangan tersebut.
Berbagai jenis keperawatan dapat
dikembangkan dengan focus, orientasi dan pendekatan yang saling mendukung.
Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada
kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan. Standar
finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat
bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan.
B.
Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah makalah ini sebagai
referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa supaya lebih giat dalam
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Potter, P.A.,
dan Perry, A.G. (2009). Fundamental of Nursing. Seven Edition. (Terj. Andrina Ferderika). Jakarta:
Salemba Medika.
Khotimah, Standar Praktek Keperawatan,
Mindya
Rina, Standar Profesional dalam Praktik Keperawatan, 12
May 2011, http://regional.kompasiana.com/2011/05/12/standar-profesional-dalam-praktik-keperawatan/
PPNI
(Persatuan Perawat Nasional Indonesia) 2012, http://www.inna-ppni.or.id
Yohana R. Kawonal, standar praktek keperawatan profesional di –
indonesia,
2011
Dewi
elizadiani suza, standard untuk praktek,
2003 KEPERAWATANhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3584/1/keperawatan-dewi.pdf
iii
0 komentar:
Posting Komentar